CINTA ASUNGAN

Cerpen

Minggu, 06 Januari 2019

MESUM DI PERKEBUNAN

SELAMATKAN REMAJA DARI PERBUATAN MAKSIAT
Orang-orang di kota Besar seperti Jakarta, Boleh saja berbangga dengan banyaknya tempat hiburan dan tempat Wisata.

Sementara di Kampung atau di Desa-desa tidaklah banyak tempat yang dapat di Kunjungi dan di Nikmati untuk melepas kejenuhan dari keseharian berutinitas. Maka banyak kalangan anak muda, memanfaatkan Perkebunan dan Persawahan sebagai tempat Berwisata.

Selain biayanya murah, juga tidak terlalu menarik kecurigaan pihak berwenang seperti Satpol PP, ataupun Pimpinan Desa/Nagari. Alhasil, Semak belukar yang telah di sulap menjadi Perkebunan dan Sawah oleh Bapak Tani tersebut menjadi ramai dikunjungi Kalangan muda mudi, maupun yang masih berpendidikan SLTP dan SLTA.

Suara Tawa hahaa--hihihii selalu terdengar dari belasan remaja yang datang dari berbagai tempat di Desa--desa. Suasana seperti ini bagi-sebagian insan amat menyejukan dan membuat pikiran lebih rileks. Tidak masalah jikalau hanya Duduk-duduk santai sekedar menikmati keindahan Alam serta memandang lepas kearah perkebunan serta Hijau nya Hamparan Sawah yang terbentang luas.
Namun, banyak dari kalangan mereka bertindak tak sewajarnya (mesum), seperti : Pelukan, Ciuman, bahkan bila suasana sesuai, beberapa dari mereka bertindak lebih dari itu. Dengan posisi masih duduk di atas sepeda motor, Dua anak manusia berbeda kelamin tersebut, tampak menempel ketat bak Perangko.

Dua insan itu tampak Acuh tak acuh, ketika ada orang lain yang berjalan perlahan dan menatap mereka dalam waktu lama. Pelukan sang Cowok pada si Wanita yang mengenakan KERUDUNG asal--asalan, bukannya di lepas sebagai tanda masih memiliki rasa malu. Yang terjadi pada diri Dua insan itu malah sebaliknya. Pelukan di pererat dan hanya menatap kosong orang melihat nya. Entahlah, mereka pikir seolah-olah Dunia milik mereka berdua. Yang menjadikan mereka tidak peduli dengan Alam sekitarnya. Keasyikan mereka tidak pernah merasa terusik maupun terganggu oleh manusia lain, apa lagi oleh Nyamuk sebagai Drakula penghisap Darah.

Itu hanya sedikit pemandangan dan suasana di Perkebunan dan di Pinggir sawah yang di jadikan sebagai tempat Memadu Kasih (Pacaran) oleh Kawula muda remaja. Jika memberanikan Diri melongok kedalam Pondok--pondok yang terdapat di Pinggir Sawah maupun Pondok--pondok di perkebunan tersebut sering tampak Bergoyang. Entahlah apa yang dilakukan oleh Oknum anak muda tersebut, namun entah sampai kapan pula perkebunan dan persawahan ini akan Terbebas berakhir dari pelaku maksiat atau mungkin inilah Konsekwensi yang harus di terimah Perkebunan dan Persawahan. Yang Pasti, mari kita saling bahu membahu menertipkan Prilaku anak muda, Peran orang tua sangat penting untuk memantau Prilaku setiap anaknya.

Tidak ada komentar:

Cinta Asungan

Cerpen Remaja : CINTA ASUNGAN

               Siang itu cuaca cukup terik menyinari bumi, Dalam ruangan kelas yang hening, hanya suara ibu guru yang terdengar menerangkan ...